Profil Wakil Walikota

image

Feri Sofiyan, SH

 

Mengabdi Bagi Masyarakat, dari Gedung Legislatif ke Kantor Walikota

            Pemilihan Kepala Daerah Serentak pada bulan Juni 2018 telah menghasilkan pasangan Kepala Daerah baru di berbagai Provinsi dan Kota/Kabupaten se-Indonesia, salah satunya adalah di Kota Bima. Tanggal 26 September 2018, Gubernur NTB melantik Feri Sofiyan, SH, sebagai Wakil Walikota Bima periode 2018-2023.

            Feri Sofiyan, SH, lahir di Bima tanggal 31 Desember 1968, merupakan anak ke-3 dari 6 bersaudara dari pasangan H. Ibrahim (Almarhum) dan Junari (Almarhumah).

            Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Inpres 13 Raba, tamat tahun 1979. Ia melanjutkan pendidikan menengah pertama ke SMPN 1 Bima, tamat tahun 1984. Pendidikan menangah atas ditempuh di SMAN 2 Bima, tamat tahun 1987.

Pada tahun 1992, ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Mataram.

Sejak muda, Feri Sofiyan, SH, sudah tertarik pada bidang olahraga dan sosial kemasyarakatan. Sepakbola menjadi hobinya.

Untuk mewadahi semangatnya dalam bidang sosial kemasyarakatan, ia pun terjun dalam dunia politik. Ia memilih Partai Amanat Nasional sebagai rumah politiknya. Dedikasinya kepada partai dan aktifitasnya dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan mengantarnya menjadi anggota DPRD Kota Bima periode 2004-2009.

Pada periode berikutnya, yakni 2009-2014, Feri Sofiyan, SH, mendapat amanah sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bima. Popularitas dan elektabilitas beliau dikalangan masyarakat Kota Bima masih bertahan, mengantarnya menjadi Ketua DPRD Kota Bima pada periode 2018-2019.

Feri Sofiyan, SH, merasa tertantang untuk terus mengabdikan dirinya bagi masyarakat Kota Bima. Pada kontestasi Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak tahun 2018, ia mengundurkan diri sebagai anggota legislatif dan mencalonkan diri sebagai Wakil Walikota Bima berpasangan dengan H. Muhammad Lutfi, SE, sebagai Calon Walikota Bima.

Ikhtiar ini rupanya menjawab harapan masyarakat. Keduanya ditetapkan oleh KPU Kota Bima sebagai pemenang, dan dilantik oleh Gubernur NTB sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bima periode 2018-2023.

Semangatnya terhadap olahraga membawanya dekat dengan para pengurus cabang olahraga (cabor) pada KONI Kota Bima. Selama menjabat sebagai anggota legislatif, ia pun rutin memberikan dukungan bagi para atlet maupun pelatih berbagai cabor. Hal ini membuatnya diberi kepercayaan sebagai Ketua KONI Kota Bima periode 2018-2022.

Feri Sofiyan, SH, dilantik sebagai Ketua KONI pada bulan Oktober 2018 oleh Ketua KONI Provinsi NTB. Saat dilantik, ia menegaskan ingin membawa semangat baru dalam tubuh KONI Kota Bima, tanpa melupakan berbagai pencapaian dan praktek baik Ketua dan pengurus KONI periode sebelumnya.

“Paradigma yang terjadi di tengah masyarakat, baik dalam organisasi maupun kegiatan lain, yakni masih rendahnya kesadaran serta kebersamaan, sehingga tidaklah heran jika muncul istilah panas-panas tahi ayam. Semangat di awal, kendor di akhir. Untuk mencari bibit-bibit unggul olahraga, memang dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Alangkah bagusnya jika kita mencari bibit atlet dengan sistem jemput bola. Selama ini banyak bibit unggul yang tidak terekspos karena mereka tidak mampu. Mulai sekarang, semua itu harus kita ubah. Kita terapkan sistem jemput bola. Kita sendiri yang akan turun ke pelosok-pelosok, mencari calon atlet berbakat. Kita gunakan semua sumber daya yang ada”, tekadnya.

Sementara itu, dalam mengemban amanah sebagai Wakil Walikota, Feri Sofiyan, SH, menempatkan diri sebagai tokoh yang mudah akrab dengan semua jajaran. Ini sesuai dengan karakteristiknya yang murah senyum dan senang berdialog dengan berbagai kalangan, hal yang telah menjadi jati dirinya selama menjadi wakil rakyat 3 periode.

“Membangun daerah harus dilakukan dengan semangat kebersamaan dan saling menghargai. Kepala Daerah memerlukan dukungan dari semua jajaran serta seluruh elemen masyarakat agar berbagai program pembangunan yang diagendakan dapat terlaksana dengan baik”, katanya.

Dukungan juga didapatnya dari keluarga. Sang istri Ny. Jumriah serta 3 putra-putrinya menjadi penyemangat utama baginya dalam menjalankan berbagai aktifitas. Meskipun diakuinya sejak menjabat sebagai Wakil Walikota semakin sedikit porsi waktunya bagi keluarga, hal ini dipahami sepenuhnya oleh keluarga karena dirinya kini telah memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada masyarakat. Ia ingin meninggalkan warisan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat dan daerah dalam jabatannya sebagai Wakil Walikota.***