Wali Kota Bima Sambut Kedatangan Ketua DPD RI Dalam Rangka Penyerapan Aspirasi Masyarakat
- BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN
- Rabu, 08 Juni 2022
Bertandangnya Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti ke Kota Bima pada Selasa 7 Juni 2022 merangsang antusiasme masyarakat. Dengan membuka Istana Kesultanan Asi Mbojo Bima, masyarakat diajak berdiskusi bersama Ketua DPD RI yang dalam kesempatan yang sama pula menghadirkan empat Anggota DPD RI Dapil Nusa Tenggara Barat.
Sebagai tuan rumah, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE bersama Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri, SE kompak menghadiri gelar perdananya Ketua DPD RI hadir di tengah masyarakat Kota Bima. Tak lupa pula Ketua Majelis Adat Kesultanan Bima Sara Dana Mbojo, Hj. Fera Amalia, SE, MM menjamu kedatangan Ketua DPD RI dengan dihantarkannya beliau mengelilingi Istana Kesultanan Asi Mbojo.
Berlangsung dengan kemeriahan, aspirasi masyarakat yang disuarakan dan ditampung oleh Ketua Majelis Adat, Bupati Bima dan Wali Kota Bima disampaikan dengan seirama dan sepaham kepada Ketua DPD RI.
Mengawali aspirasinya, Ketua Majelis Adat Kesultanan Bima Sara Dana Mbojo Hj Fera Amalia SE MM mengucapkan selamat datang kepada Ketua DPD RI yang disela kesibukan dan kepadatan kegiatannya menyempatkan diri mengunjungi Timur Nusa Tenggara Barat.
Dengan ditandai oleh penyematan gelar Bumi Nae kepada Ketua DPD RI yang menyimbolkan bahwa Ketua DPD RI merupakan salah satu bagian penting dalam tata adat kesultanan Bima yang juga berarti pejabat penting dalam birokrasi kesultanan Bima.
"Dalam kunjungan ini kami dari kesultanan dan majelis memberikan gelar kehormatan Bumi Nae, adalah jabatan dari kerajaan kesultanan Bima yang menaungi lembaga legislatif dan yudikatif pada masanya dengan beranggotakan 12 orang." Jelasnya.
Setelahnya, secara langsung beliau mengutarakan aspirasi yang telah lama di cita-citakan oleh masyarakat Bima. melaluinya, aspirasi tersebut disampaikannya secara lugas yakni keinginan masyarakat Bima akan dinobatkannya Sultan Bima Muhammad Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional.
"Sudah 15 tahun kami dari kesultanan mengajukan gelar pahlawan nasional kepada orang tua kami Sultan Muhammad Salahuddin yang sampai hari ini belum bisa terlaksana. Maka pada kesempatan ini mudah-mudahan Sultan kami bisa dinobatkan sebagai pahlawan nasional." Ungkapnya mengharapkan.
Sejalan dengan cita-cita tersebut Wali Kota Bima yang dalam kesempatannya juga meminta hal yang sama, yakni Penobatan Sultan Bima Muhammad Salahuddin untuk dapat menjadi Tokoh Pahlawan Nasional kebanggaan masyarakat Bima.
Menurut Wali Kota Bima, pengangkatan tersebut merupakan hal yang sangat penting sebagai bukti bahwa Sultan Muhammad Salahuddin adalah tokoh pergerakan kemerdekaan yang begitu gigih dalam perjuangannya.
"Mengapa sangat penting karena sejarah kebesaran beliau di awal maupun sebelum kemerdekaan begitu besar." Tandas Wali Kota Bima.
Selanjutnya pula, beliau mengharapkan kepada DPD RI agar dapat menyampaikan aspirasi terkait pembangunan sektor Pariwisata yang tertinggal bagi wilayah Pulau Sumbawa khususnya daerah Bima.
Baginya, Sektor pariwisata merupakan nadi utama yang dapat memajukan daerah secara signifikan. Dengan demikian, Wali Kota Bima berharap agar pemerintah pusat khususnya Kementerian Pariwisata dapat lebih memperhatikan Timur dari Nusa Tenggara Barat mengingat bahwa Pulau Sumbawa merupakan wilayah yang dilalui oleh rantai pariwisata Bali - Lombok - Labuan Bajo.
"Satu lagi harapan saya, mata rantai pariwisata yang terputus melewati Pulau Sumbawa agar dapat disuarakan. Sebab Pariwisata merupakan salah satu sektor penting bagi kemajuan daerah." Harapnya sebelum menutup sambutannya.
Menjawab permintaan tersebut Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menceritakan kilas balik sejarah kemerdekaan Indonesia yang tak luput dari peran para pemimpin kerajaan dan kesultanan yang dengan suka rela menyerahkan daerahnya untuk bergabung bersama NKRI dan turut berjuang memperjuangkan NKRI serta mengusir penjajah yang berusaha menaklukkan daerahnya.
"Bercerita bagaimana era kesultanan khususnya bima melawan kolonial penjajahan belanda, bahwa sumbangsih sebagai bagian dari proses lahirnya bangsa ini tidaklah kecil. Oleh karenanya sangat tidak berlebihan bila kita semua menyebut bahwa kerajaan dan kesultanan nusantara adalah salah satu pemegang saham utama negeri ini." Jelas Ketua DPD RI menceritakan.
Selanjutnya Ketua DPD RI meminta masyarakat khususnya pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan warisan dan nilai sejarah daerah baik berupa barang dan peninggalan jenis lainnya agar bisa menjadi saksi bisu bagi setiap generasi-generasi baru yang lahir.
"Saya meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan kelangsungan peninggalan kesultanan bima untuk membangun kembali atau revitalisasi kerjaan atau kesultanan bima sebagai langkah pewarisan sejarah bangsa." Beliau mengingatkan.
Terakhir, merespon hal tersebut Ketua DPD RI menyambut baik permintaan dan harapan terkait penobatan Sultan Muhammad Salahuddin Bima sebagai Tokoh Pahlawan Nasional dengan meminta kepada majelis adat untuk menyerahkan surat permohonan penobatan yang nantinya akan diberikan kepada DPD RI Dapil NTB untuk disuarakan kepada tingkat pusat atau kementerian.
"Terkait keinginan yang begitu besar tersebut, tentu kami akan tampung dan berikan yang terbaik. Tolong suratnya bisa diserahkan kepada DPD RI Dapil NTB agar bisa kita gaungkan di tingkat pusat." Tegasnya mengindahkan harapan pemerintah daerah Kabupaten dan Kota Bima.
***