Wali Kota Bima Silaturrahim bersama Komisaris dan Dirut Bank NTB Syariah
- DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN STATISTIK
- Senin, 17 Oktober 2022
Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE Silaturrahim dan Audiensi bersama Dewan Pengawas, Komisaris dan Direktur Bank NTB Syariah bertempat di Ruang Rapat Wali Kota pada Senin, 17 Oktober 2022.
H.M. Lutfi, SE didampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala BPKAD Kota Bima, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Bima, yang dihadiri pula oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bima H. Mustamin, Komisaris dan Dirut Bank NTB Syariah, dan Branch Manajer Bank NTB Syariah Cabang Bima.
Dalam acara audiensi tersebut membahas Strategi Bank NTB Syariah memenuhi Kewajiban POJK Nomor 12/POJK.03/2020 Tentang Konsolidasi Bank Umum, dengan 2 (dua) agenda diantaranya pertama, Sinergi Kelompok Usaha Bank (KUB), kemudian yang kedua Perubahan Peraturan Daerah dan Anggaran Dasar.
Diawali dengan Penyampaian Perkembangan Kinerja Keuangan PT Bank NTB Syariah Posisi September 2022 oleh Dirut Dana dan Jasa Bank NTB Syariah H. Nurul Hadi.
H. Lutfi dalam arahannya mengatakan, tentu apa yang dilakukan untuk mencapai 3 Triliun penyertaan modal inti, ini merupakan pekerjaan rumah yang sangat besar yang dilakukan oleh Bank NTB Syariah.
"Strategi-strategi apa yang akan dilakukan, pendekatannya sampai dimana, apakah sekedar mengambil langkah konsolidasi bank umum dengan bank yang lainnya, apakah potensi itu akan melangkah kesana, atau ada alternatif-alternatif lain," imbuhnya.
Dengan adanya peningkatan modal inti untuk pemenuhan, kalau dilihat sampai tahun 2022 ini kurang lebih Rp. 1,4 Triliun, masih ada kekurangan 1,5 Triliun.
"Artinya, kepemilikan saham mayoritas kelak akan dimiliki oleh investor dengan klausul bahwa kepemilikan saham lebih dominan dimiliki oleh pemasuk modal inti yang lebih besar," ungkap Wali Kota.
Harapan beliau selaku pemegang saham, adanya langkah-langkah yang jelas yang dilakukan, sehingga penyertaan tidak saja dalam bentuk prestan, begitu juga bisa dilakukan dengan cara penyertaan modal aset, sehingga menjadikan satu penambahan modal inti untuk Bank NTB sendiri.
Pada prinsipnya Pemerintah Kota Bima apapun bentuknya akan melakukan langkah terbaik, sehingga Bank NTB ini diharapkan tetap eksis. "Sehingga mendukung pembangunan daerah baik di Kota Bima maupun Nusa Tenggara Barat pada umumnya," tutupnya.