Wakil Gubernur NTB Launching Posyandu Keluarga di Kota Bima
- BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN
- Kamis, 22 Oktober 2020
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr Ir Hj Sitti Rohmi Djalilah MPd melakukan launching posyandu keluarga yang bertempat di Kelurahan Nungga Kota Bima pada Kamis 22 Oktober 2020.
Hadir pula Walikota Bima H Muhammad Lutfi SE didampingi Ketua TP PKK Kota Bima Hj Ellya HM Lutfi, Asisten I Provinsi NTB, Kepala OPD Lingkup Provinsi NTB, Kepala OPD lingkup Kota Bima, Camat dan Lurah, Ketua DWP Kota Bima, Babinsa/Babinkamtibmas, Toga, Toma lingkup Kelurahan Nungga.
Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE dalam sambutan pengantarnya menyampaikan Pemerintah Kota Bima pada saat ini lagi giat-giatnya menghimbau kepada masyarakat agar selalu menggunakan masker ketika keluar rumah karena penyebaran virus corona yang terus bertambah dan semakin cepat penyebarannya.
Wali Kota juga rencananya akan mengumpulkan RT/RW se-Kota Bima untuk diberi sosialisasi tentang pentingnya menggunakan masker karena masker yang menjadi satu-satunya alat pelindung diri dari penyebaran Covid 19 yang paling gampang dan murah.
Diakhir sambutannya Wali Kota Bima menyampaikan harapan agar posyandu keluarga yang saat ini tengah di launching ke depannya bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak dan mampu memberikan edukasi-edukasi yang bermanfaat juga.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Wakil Gubernur NTB menyampaikan pentingnya Posyandu Keluarga bagi masyarakat.
“Kenapa Posyandu Keluarga? Karena Posyandu Keluarga, tidak hanya melayani anak dan ibu hamil, tapi seluruh keluarga bisa dilayani. Dengan begitu, dari ibu hamil, bayi hingga lansia bisa dilayani sesuai dengan kebutuhannya. Juga nantinya Posyandu Keluarga ini menjadi pusat edukasi", ujar Wagub NTB.
Posyandu Keluarga ini juga bisa melayani pola belajar, pola makan dan hidup sehat. Dengan begitu, seluruh anggota keluarga bisa menyampaikan seluruh keluhannya. Di Kota Bima ditargetkan pada tahun 2021 seluruh Posyandu berubah menjadi Posyandu Keluarga.
“Kalau seluruh Posyandu di Kota Bima direvitalisasi menjadi Posyandu Keluarga, kita optimis, itu semua akan memberikan dampak besar untuk kemajuan Kota Bima,” ungkapnya.
Wagub menambahkan, jika Posyandu Keluarga sudah berjalan, maka, masalah kesehatan masyarakat seperti stunting, keamanan pangan, kematian ibu dan anak serta pernikahan dini bisa terselesaikan dengan baik.
“Harapan kita, ketika Posyandu Keluarga ini sudah berjalan, masalah stunting, pernikahan dini, pencegahan diabetes untuk lansia bisa diatasi dari daerah masing-masing,” tambah Umi Rohmi.
Pandemi Covid-19 ini sempat menghambat berjalannya Posyandu Keluarga di Provinsi NTB. Beberapa bulan di masa pandemi ini, Posyandu tidak lagi dijalankan. Itu semua menjadi salah satu ikhtiar untuk menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi NTB. Posyandu keluarga sempat terhambat karena musibah pandemi Covid-19.
"Posyandu keluarga harus hadir untuk meringankan beban masyarakat, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” pinta Wagub saat berkeliling melihat secara langsung Posyandu Keluarga di Kelurahan Nungga, Kecamatan Rasanae Timur.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa pandemi Covid-19 ini belum jelas kapan akan berakhir. Untuk itu, hal yang wajib dilakukan selain berdo’a adalah dengan tetap menggunakan masker.
“Saat ini, masker menjadi satu-satunya tameng yang bisa menghindari kita dari Covid-19,” tambah Wagub.
Di akhir sambutan, Wagub NTB kembali mengingatkan masyarakat terkait dengan Perda Nomor 7 tahun 2020 tentang Penanggulangan Penyakit Menular. Wagub menegaskan, tidak ada toleransi lagi kepada orang yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Karena jika tak menggunakan masker di tempat tempat umum, ada sanksi yang akan diberikan.
“Selain 100% Posyandu Keluarga, Kota Bima dan kabupaten lainnya di Provinsi NTB harus 100% pakai masker,” tutup Umi Rohmi
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan masker secara simbolis dari Wakil Gubernur NTB diberikan kepada Lurah Nungga. ***